| KOMPOSISI KIMIAG |
| Kelompok | C | Si | M N | P | S | Cr | Mo | Ni | Cu | Ciri |
| 304-A2 | 0,1 | 1 | 2 | 0,05 | 0,03 | 15-20 | | 8-19 | 4 | Laju pengerasan sedang, cocok untuk proses dingin umum dan peregangan, kinerja pemrosesan dingin baik, biasanya digunakan untuk baut heksagonal eksternal, mur dan produk gasket. |
|
| 316-A4 | 0,08 | 1 | 2 | 0,045 | 0,03 | 16.18.5 | 2-3 | 10-15 | 1 | Menambahkan molibdenum, ketahanan korosi lebih baik dari 304, terutama cocok untuk air laut dan media kimia, lebih banyak ketahanan terhadap korosi dan ketahanan lubang. |
Stainless steel adalah kependekan dari stainless steel yang tahan asam. Media korosif yang lemah seperti udara, uap, air atau stainless steel disebut stainless steel, sedangkan media korosif kimia seperti asam, alkali dan garam disebut baja tahan asam.
Karena perbedaan komposisi kimia di antara mereka, ketahanan korosi mereka berbeda. Baja tahan karat biasa umumnya tidak tahan terhadap korosi medium kimia, sedangkan baja tahan asam umumnya tahan karat. Istilah "baja tahan karat" tidak hanya mengacu pada satu jenis baja tahan karat, tetapi juga lebih dari seratus baja tahan karat industri. Setiap stainless steel yang dikembangkan memiliki sifat yang baik di bidang aplikasi spesifiknya. Kunci kesuksesan adalah pertama-tama untuk memahami penggunaannya, dan kemudian menentukan tingkat baja yang benar. Biasanya hanya ada enam jenis baja yang terkait dengan penerapan struktur bangunan. Mereka semua mengandung 17-22% kromium dan nikel dalam kadar baja yang lebih baik. Penambahan molibdenum selanjutnya dapat meningkatkan korosi atmosfer, terutama ketahanan terhadap korosi atmosfer yang mengandung klorida.
Stainless steel mengacu pada baja yang tahan terhadap media korosif yang lemah seperti udara, uap, air dan media korosif kimia seperti asam, alkali dan garam, juga dikenal sebagai stainless steel. Dalam aplikasi praktis, baja yang tahan terhadap media korosi lemah sering disebut stainless steel, sedangkan baja yang tahan terhadap media korosi kimia disebut baja tahan asam. Karena perbedaan komposisi kimia, yang pertama tidak harus tahan terhadap korosi media kimia, sedangkan yang terakhir umumnya tahan karat. Ketahanan korosi baja tahan karat tergantung pada elemen paduan yang terkandung dalam baja.
Komposisi Struktural: Ketahanan korosi baja tahan karat berkurang dengan meningkatnya kandungan karbon. Oleh karena itu, kandungan karbon dari kebanyakan baja tahan karat rendah, hingga 1,2%, dan beberapa baja bahkan lebih rendah dari 0,03% (misalnya 00Cr12). Unsur paduan utama dalam stainless steel adalah kromium. Hanya ketika kandungan kromium mencapai nilai tertentu, baja tersebut memiliki ketahanan terhadap korosi. Oleh karena itu, kandungan umum Cr (kromium) dalam stainless steel setidaknya 10,5%. Stainless steel juga mengandung Ni, Ti, Mn, N, Nb, Mo, Si, Cu dan elemen lainnya.
PERBANDINGAN DENGAN BAJA KARBON
1. Kepadatan
Kepadatan baja karbon sedikit lebih tinggi dari baja stainless ferit dan martensit, tetapi sedikit lebih rendah dari baja stainless austenitic.
2. Tahanan
Tahanan meningkat dalam urutan baja karbon, ferit, martensit dan stainless steel austenitic.
3. Urutan koefisien ekspansi linier serupa. Stainless steel Austenitic adalah yang tertinggi sedangkan baja karbon adalah yang terkecil.
4. Baja karbon, stainless steel feritik dan stainless steel martensit memiliki magnet, sedangkan stainless steel austenitic tidak memiliki magnet, tetapi akan menghasilkan magnet ketika transformasi martensitik terjadi selama pengerasan kerja dingin. Perlakuan panas dapat digunakan untuk menghilangkan struktur martensit dan mengembalikan nonmagnetismenya.
Dibandingkan dengan baja karbon, stainless steel austenitic memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) resistivitas tinggi, sekitar 5 kali lipat dari baja karbon.
2) Koefisien ekspansi linier besar adalah 40% lebih besar dari baja karbon, dan dengan meningkatnya suhu, nilai koefisien ekspansi linier meningkat.
3) Konduktivitas termal yang rendah sekitar 1/3 dari baja karbon.
